Ni Dia Cara Seorang Ahli Harvard Membesarkan Anak Agar Pintar – Memiliki anak yang cerdas tentu menjadi dambaan setiap ibu. Namun, untuk mendidik anak agar tumbuh cerdas, terlebih dahulu kita harus mengetahui cara mendidiknya yang benar.
Di bawah ini telah kami rangkum cara membesarkan anak sesuai anjuran pakar Harvard, yakni ahli saraf dan psikolog Lisa Feldman Barrett.
Ni Dia Cara Seorang Ahli Harvard Membesarkan Anak Agar Pintar
Kita harus ingat bahwa anak tidak harus menjadi orang yang kita inginkan, tetapi menjadi orang yang mereka inginkan, dan sesuai dengan minat dan bakatnya.
Pdf) Pemikiran Howard Gardner Dalam Pendidikan Anak Usia Dini
Jika suatu kegiatan dipaksakan pada anak, pada akhirnya anak tersebut akan tidak menyukai kegiatan tersebut, atau bahkan membencinya.
Lisa menyarankan para orang tua untuk melakukan pendekatan “tukang kebun” dengan memahami jenis tanaman dan menyediakan tanah yang tepat agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Maksud dari analogi ini adalah agar orang tua memahami apa minat anaknya terhadap suatu hal, dan hendaknya memberikan dukungan dan fasilitas yang sesuai bagi anak untuk mengembangkan minatnya.
Dalam penelitian bertajuk “Menghubungkan Bahasa dan Kognisi pada Anak”, dijelaskan bahwa anak yang berusia beberapa bulan masih belum memahami arti dari banyak kata.
Pdf) Sastra Dan Anak Di Era Masyarakat 5.0
Anak-anak harus didorong untuk mempelajari kata-kata emosional seperti sedih, bahagia dan frustrasi. Hal ini akan mengenalkan anak pada emosi dan memudahkan anak berperilaku sewajarnya.
Misalnya, jika anak tantrum dan merusak barang-barang di sekitarnya, ibu bisa membantu menjelaskan mengapa merusak barang-barang di sekitarnya adalah hal yang buruk, sehingga ia akan dilatih untuk berpikir kritis.
Yang cenderung dilakukan anak adalah meniru orangtuanya. Untuk itu, orang tua juga harus melakukan kegiatan positif.
Misalnya, anak-anak dapat diberikan kemoceng untuk membantunya membersihkan debu di rumah bersama orang tuanya. Dari kegiatan ini, anak-anak akan belajar pentingnya menjaga kebersihan rumah.
Imam Muhajirin Elfahmi
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lebih sering berinteraksi dengan penutur bahasa lain dapat menjaga struktur otak yang penting dan membantunya mempelajari bahasa lain di masa depan.
Selain interaksi tersebut, ada juga manfaatnya jika bayi dihadapkan pada banyak wajah. Kedepannya, bayi bisa dilatih membedakan dan mengingat beragam wajah.
Demikian rangkuman cara mendidik anak menjadi pintar menurut pakar Harvard. Apakah Anda sudah siap untuk berlatih?
Pertanyaan dan pertanyaan akan segera dijawab oleh ahlinya secara gratis. Jadi pastikan kamu punya akun untuk mulai bertanya ya. Hal ini juga dapat mempengaruhi kecerdasan dan kesuksesan anak di masa depan.
Dunia Anak Belajar Dan Bermain
Pertanyaannya, bagaimana pola asuh yang tepat agar anak menjadi orang cerdas dan sukses? Lisa Feldman Barrett, seorang ahli saraf dan psikologi dari Harvard, memiliki beberapa tips bagi orang tua untuk mendidik dan mendukung perkembangan otak anak.
Hal pertama yang harus diingat orang tua adalah jangan memaksa anak. Menurut Barrett, hal ini bisa membuat anak membenci aktivitas yang sebenarnya mereka sukai.
Misalnya, anak-anak suka bermain musik. Orang tua mungkin memimpikan anaknya tampil di panggung besar, namun memaksanya mengambil kelas tambahan bisa menjadi bumerang dan membuat anak membenci musik.
Barrett menyarankan agar orang tua menggunakan pendekatan “tukang kebun”, artinya memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan dan meningkatkan bakatnya.
Parenting & Perkembangan Anak🔵 (@psikologianak.ig) • Instagram Photos And Videos
“Setelah Anda mengetahui ‘tanaman’ apa yang Anda tanam, Anda dapat menyesuaikan ‘tanah’ untuk menanamnya,” kata Barrett.
Sebuah penelitian mengungkapkan, meski bayi yang baru berusia beberapa bulan belum bisa memahami kosa kata, namun berbicara dan membacakan kepada mereka memiliki manfaat yang besar untuk perkembangan otaknya.
Barrett menjelaskan, berbicara dan membacakan kepada anak dapat merangsang pembentukan koneksi antar neuron di otak. Hal ini berperan penting dalam meningkatkan kemampuan belajar anak di masa depan.
Oleh karena itu, semakin banyak kosakata yang didengar anak, semakin besar pula manfaatnya. Anak-anak juga akan memiliki kemampuan membaca dan kosa kata yang lebih baik.
Buku Siswa Kelas 6 Tema 4 Revisi 2018_ayomadrasah
“Terutama ajari anak kata-kata ‘emosi’ (misalnya senang, frustasi). Semakin mereka tahu, maka mereka akan semakin fleksibel dalam berperilaku,” kata Barrett.
Faktanya, menjelaskan segalanya kepada anak bisa jadi melelahkan bagi orang tua. Namun aktivitas sederhana ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
Barrett mengatakan anak-anak akan memahami instruksi dengan lebih baik ketika orang tua menjelaskan alasan di balik perintah tersebut. Misalnya saja orang tua yang melarang anaknya makan kue terlalu banyak.
“Anak-anak akan lebih memahami jika mereka menjelaskan: ‘Saya tidak bisa makan banyak kue karena saya akan sakit perut, dan saudara-saudara saya akan sedih karena mereka tidak mendapatkannya’. Alasan seperti ini akan membantu mereka memahami konsekuensi dari setiap tindakan dan meningkatkan empati,” jelasnya. Barrett.
105 506 1 Sp
Anak cenderung belajar dengan meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua harus bisa memberikan contoh positif kepada anaknya.
Faktanya, pekerjaan sehari-hari bisa menjadi permainan anak-anak. Misalnya saja saat menyimpan mainan anak yang berserakan di sekitar rumah. Para orang tua dapat mengajak anaknya untuk turut serta membersihkan mainan tersebut. Selain sebagai tempat bermain, melalui kegiatan ini orang tua juga dapat mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapihan rumah.
Barrett menyarankan para orang tua untuk mengenalkan anak pada banyak hal sejak dini. Cobalah untuk mengenalkan anak pada berbagai hal, terutama saat ia masih bayi.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa bayi yang sering berinteraksi dengan penutur bahasa asing memiliki struktur otak yang dapat membantunya belajar bahasa asing di masa depan.
Ditjen Gtk Kemdikbud Ri
Selain itu, bayi yang mengenal banyak orang sejak dini dapat memiliki kemampuan mengingat dan membedakan wajah yang lebih baik. Mendengar kata “kecerdasan”, Anda langsung teringat pada IQ. Anda perlu mengetahui berbagai jenis kecerdasan pada anak. Dimana kecerdasan sendiri sudah dimiliki sejak lahir, seringkali diartikan sebagai kecerdasan yang dapat diukur dan sulit diubah.
Namun seiring berjalannya waktu, pandangan lain tentang intelijen mulai bermunculan. Konsep yang paling populer adalah kecerdasan majemuk (multiple inteligence).
Menurut Gardner, konsep kecerdasan yang berkembang pada saat itu masih sangat terbatas. Beginilah cara Gardner mengembangkan teorinya seperti yang tertuang dalam buku tersebut
Pada tahun 1983. Menurut Gardner, setiap orang mempunyai beberapa jenis kecerdasan. Ia juga menyatakan bahwa ada sembilan jenis kecerdasan – dan seorang anak bisa memiliki lebih dari satu kecerdasan.
Harian Upeks Edisi 4 Juli 2023
Misalnya, meskipun seorang anak sangat mahir dalam bermusik, bukan berarti hanya itu kemampuannya. Ia juga bisa memiliki kecerdasan verbal dan bisa menjadi seorang naturalis. Keberagaman kecerdasan ini dipengaruhi oleh faktor biologis dan lingkungan Si Kecil.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, menurut Gardner ada 9 jenis kecerdasan anak. Mari kita kenali satu per satu agar Anda pun bisa belajar cara mengembangkannya.
Anak dengan kecerdasan ini biasanya sangat pandai dalam memvisualisasikan banyak hal. Petunjuk, peta, grafik, video dan gambar mudah dimengerti.
Bunda bisa membiarkan si kecil melukis, mewarnai, dan mendesain. Ajak mereka untuk menyelesaikan puzzle atau aktivitas 3D lainnya, seperti mencari jalan keluar dari labirin, mendesain bangunan dan pakaian. Anak dengan kecerdasan ini biasanya mempunyai pekerjaan sebagai pematung, arsitek, mekanik atau desainer interior.
Jejak Langkah Ksatria Airlangga 2020
Linguistik verbal pikiran anak mampu menggunakan kata-kata, baik secara tertulis maupun berbicara. Mereka biasanya sangat pandai menulis cerita, menghafal informasi dan suka membaca.
Ajak si kecil berdiskusi tentang cerita dari buku yang pernah dibacanya atau bermain permainan kata. Moms bisa menulis pidato untuk si kecil atau mendaftarkannya ke kelas drama. Jalur karir dengan kecerdasan ini: penyair, jurnalis, guru atau pengacara.
Anak yang memiliki kecerdasan logis-matematis yang kuat akan mudah mengenali pola, menggunakan logika, dan menganalisis masalah secara logis. Mereka cenderung berpikir secara konseptual dalam kaitannya dengan angka dan pola.
. Moms juga sebaiknya melepas si kecil untuk mengirimkan pernyataan. Anak dengan kecerdasan seperti ini biasanya akan menjadi ilmuwan, insinyur, peneliti atau akuntan.
Rakyat Merdeka 9 Agustus 2023
Selain bidang akademik yang dikenal saat ini, terdapat jenis kecerdasan anak lainnya, salah satunya adalah kinestetik.
Orang dengan kecerdasan kinestetik mempunyai gerak tubuh, tindakan dan kekuatan fisik yang baik. Anak-anak ini memiliki koordinasi dan ketangkasan tangan dan kaki yang baik.
Partisipasi anak dalam ekstrakurikuler olahraga. Di rumah, para ibu dapat melatih kemampuan motoriknya dengan mengajarinya cara membuat pesawat kertas, origami, atau menyulam. Jika si kecil suka menari, daftarkan ia di kelas dansa. Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik akan menjadi penari, pemadam kebakaran, ahli bedah, aktor atau atlet.
Anak dengan tipe ini cenderung mempunyai kecerdasan musikal yang tinggi. Mereka mampu memahami pola, ritme, dan nada. Anak-anak ini juga sangat menghargai musik dan dapat mengarang serta menampilkan musik dengan baik.
Dummy Buku Bunga Rampai
Ajak si kecil memainkan alat musik, menulis lagu, bergabung dengan band di sekolah, atau belajar menari dari negara lain. Jalur karir yang dapat dipilih oleh anak dengan kecerdasan ini: musisi, penyanyi atau penulis lagu.
Anak dengan kecerdasan interpersonal tinggi memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka juga pandai mengevaluasi emosi, motivasi, keinginan dan niat orang lain di sekitarnya.
Doronglah si Kecil untuk melakukan kegiatan kooperatif bersama teman-temannya, baik di dalam maupun di luar sekolah. Perkenalkan buku dan pengalaman lintas budaya. Ibu juga dapat membantu mereka belajar berbagi dan bernegosiasi. Anak dengan kecerdasan seperti ini dapat menjadi konselor, terapis, politisi atau guru.
Jika si kecil memiliki kecerdasan ini, ia akan memahami emosi, perasaan, dan motivasinya. Anak cenderung melakukan refleksi dan introspeksi, misalnya
Edufic (@edufic.id) • Fotos E Vídeos Do Instagram
Atau menulis jurnal. Ibu juga perlu menghargai pendapat si kecil. Profesi potensial di masa depan: filsuf, guru, profesor atau peneliti.
Menurut Gardner, individu dengan kecerdasan ini cenderung lebih selaras dengan alam. Ia tertarik untuk melestarikan dan mengeksplorasi lingkungan, serta mempelajari spesies lain. Anak dengan kecerdasan naturalistik sadar akan perubahan alam disekitarnya.
Ajak si kecil ke museum, pameran sains, dan kebun binatang. Ajari mereka membuat buku catatan hasil pengamatannya tentang lingkungan alam. Libatkan si kecil dalam merawat hewan peliharaan atau tanaman di taman.
Dorong mereka untuk membuat buku catatan observasi, peternakan semut, rumah serangga, dan koleksi daun. Terlibatlah dalam perawatan hewan
Koleksi Digital Dordt: Kecerdasan Interpersonal Dan Pembelajaran Berbasis Masalah
Nah ni dia, cara agar anak menjadi pintar, cara mendidik anak agar pintar, cara agar anak pintar, gaji seorang ahli gizi, cara agar anak pintar membaca, cara agar bisa pintar, cara agar menjadi pintar, cara agar jadi pintar, cara agar cepat pintar, cara agar anak cepat pintar, cara agar pintar mtk